Pertamina Ekspor 200 Ribu Barel BBM ke Malaysia


 Pertamina Refinery Unit V Balikpapan mengekspor produk High Speed Diesel (HSD) 50 PPM Sulphur ke negeri jiran Malaysia. Export pertama sebesar 200 ribu barrels atau sama dengan 31.800 KL ini sejumlah US$9,5 juta atau sama dengan Rp143,15 miliar (kurs Rp14.757 per dolar AS).

Mencari Situs Provider Togel Terbaik

Mencuplik Di antara, General Manajer Refinery Unit V Balikpapan Eko Sunarno menyebutkan export adalah salah satunya jawaban dari rintangan yang ditemui Pertamina semasa epidemi virus corona.


"Tentu saja karena epidemi covid-19 mengakibatkan ada pengurangan keinginan akan bahan bakar, tonggak riwayat yang baik buat kita Pertamina terkhusus RU V untuk memiliki komitmen mengusahakan keberlanjutan suplai energi serta operasional kilang dengan menjawab rintangan serta keinginan pasar akan produk HSD itu," katanya.


Melihat : Langkah Pekerja Tekankan Rekening Tercatat Jadi Penerima BLT Eko mengutarakan jika produk ini adalah dari hasil fraksi diesel di Unit Secondary Kilang RU V Balikpapan yang mempunyai kualitas Sulphur 50 ppm atau sama dengan produk diesel standar Euro 4. Ini adalah bahan bakar mesin diesel paling baru yang sempat dibuat kilang RU V.


Kecuali produk diesel yang berstandar Euro 4 serta mempunyai kualitas Sulphur 0.005-persenS atau 50 ppm, produk Pertamina ini dikatakannya mempunyai kelebihan lain yakni Cetane Index minimum 50 (Cetane Number minimum 53), serta flash poin minimum 60 derajat Celcius.


Selanjutnya, Eko memberikan tambahan jika tipe BBM HSD 0.005 % ini telah penuhi detail yang dipersyaratkan oleh pemerintah lewat Ketentuan Menteri Lingkungan Hidup serta Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017, yakni diputuskan detail BBM tipe Solar mempunyai angka Cetane Number minimum 51 serta muatan sulfur optimal 50 ppm.


"Pantas berbangga, jika di Indonesia yang bisa menghasilkan produk itu cuma RU V Balikpapan dengan kemampuan 200 ribu barrels per bulan serta RU II Dumai dengan kemampuan sekarang ini 100 ribu barrels per bulan," tambah Eko.


Eko sampaikan jika faksinya merencanakan kembali lagi lakukan export pada Oktober sampai akhir tahun tiap bulannya.


"Yang akan datang akan ada gagasan export kembali ke periode Oktober sampai Desember 2020 beberapa 200 ribu barrels ( 31.800 KL) tiap bulannya dengan arah pasar internasional," ujarnya.


Postingan populer dari blog ini

Among the tools aboard is actually a LiDAR, a laser device that steps

the value proposition of existing cryptocurrencies

Lelaina is a dissatisfied university graduate confronting the realities of life after graduation while making a documentary about her equally disaffected friend group.